Rabu, 20 Mei 2015

Peserta didik, pacaran dan hal yang terjadi setelahnya



Peserta didik? Siapa gak tau "peserta didik"? Iya peserta didik merupakan sekumpulan anak yang mencari ilmu di sekolah. Dulu sih iya cuma di sekolah dan tempat-tempat bimbingan belajar, tapi sekarang? Oke, kalau membahas tempat mendapatkan ilmu memang kita bisa mendapatkan ilmu dari mana pun, tapi tahu kan kalian para pendidik dan orang tua selama ini, tambahan ilmu apa yang mereka dapatkan selain ilmu pelajaran sekolah? dengan kemajuan teknologi yang cangih memudahkan kita mendapatkan ilmu baru hanya dengan waktu 5 menit.

Tapi tahu kah kalian para pendidik dan para orang tua, kemajuan teknologi ini sering kali di salah gunakan oleh para peserta didik dalam penambahan ilmu yang belum tepat di usianya.
Belum tepat? Iya lah belum tepat. Jelas! Kebanyakan dari mereka memanfaatkan dunia teknologi untuk dunia biru.

 Dunia biru?

Iya dunia percintaan hahaha konyol memang, di zaman sekarang jangankan di usia remaja diusia anak-anak yang duduk di bangku "TK" mengerti apa itu "pacaran".


orang-orang awam mengatakan "anak-anak itu cuma bicara saja tapi tidak mengerti apa arti pacaran sesungguhnya" hahaha bebas sih mau anggap serius atau tidak. Namun ketahuilah bahwa hal tersebut merupakan langkah awal seorang peserta didik memasuki "dunia biru" di usia yang belum cukup .

Banyak orang bertanya-tanya bagaimana mereka bias mengerti akan hal seperti itu disaat orang tua mereka tidak mengerti tentang hal tersebut? Hello mereka itu bergaul, setiap orang yang duduk di bangku sekolah terkadang memiliki tingkat "KEPO" yang bahkan orang tua tidak pernah berfikir anaknya seKEPO itu. Ketahui lah para pendidik dan para orang tua bahwa teknologi yang buruk sudah menghancur anak-anak kalian.

Teknologi buruk?

Iya lah buruk, bagaimana tidak buruk kalau dari teknologi para peserta didik bisa mendapatkan pengetahuan "dunia biru" dari pakde google dan om youtube. Oke saya beritahu yaaa hai para pendidik dan orang tua dari mr.google anak bisa mendapatkan teori nya (pengertian hal-hal dunia biru, jenis-jenisnya, cara melakukannya) dan dari om youtube anak bisa mendapatkan praktek secara tidak langsung karena kemudahan mengakses video apa saja dan dari gadget apapun bahkan film biru yang merupakan unsur utama dari dunia biru dapat dengan SAAAAANGAAAT MUDDAAAH di dapat oleh peserta didik. Dari pakde google dan om youtube, anak-anak bisa mendapatkan informasi yang yang bahkan orang tua dan para pendidik anggap tabu.Si pakde google dan om youtobe tidak akan peduli berapa usia mereka, karena siapapun dapat mengaksesnya.

Lalu dari mana anak-anak saja mengerti hal seperti itu? Oh jelas kalau anak-anak masih agak kesulitan dengan hal tersebut, namun namun mereka bisa mendapatkan ilmu tersebut dari kakak-kakak nya yang sudah remaja. meskipun memang bukan merupakan saudara kandung.

Oh iya ilmu biru bukan cuma mereka dapatkan dari dunia teknologi dan informasi orang lain saja lho! Maka berhati-hati lah dan teliti dalam mengawasi anak-anak wahai para pendidik dan orang tua!

Oke sebagai contoh bahwa "dunia biru" telah masuk dalam dunia para pendidik, saya memilik beberapa pengalaman dalam hal tersebut.

Suatu ketika, di sebuah rumah, keadaan siang sepi, tapi di depan rumah anak 3 anak perempuan dan 1 anak laki-laki yang usianya sekitar 5 tahun sedang bermain bersama-sama, katanya sih main ibu-bapak an(hoho).
Begini kira2 pembicaraan mereka:
Au (anak perempuan 1) : kita main ibu-bapak an yuk, nah aku jadi ibu nya nanti FJ (anak laki-laki) jadi bapaknya nah RF (anak perempuan 2) sama KZ (anak perempuan 3) jadi anaknya.
RF (anak perempuan 2) : iya iya ayo
FJ (anak laki-laki) : berarti kalau aku jadi ayahnya aku harus kerja dong?
AU (anak perempuan 2) : iya gih sana FJ pura2 kerja gih. Terus RF sama KZ ayoo kita pura2 tidur.
KZ (anak perempuan 3) : ih enggak bukan gitu. Mestinya ibu nya itu tugasnya metein anaknya nah bapaknya tugasnya cium ibunya tapi ciumnya bukan di pipi tapi di bibir, nah bibir ibu di masukin di ke bibir bapaknya.
AU dan RF (anak perempuan 1 dan 2) : ih jorok.
(Dari dalam rumah RF, masuk tidur siang. Kata mama RF)

Begitu kira2 gambaran pristiwanya. Saya dan mama di dalam rumah cuma berkaget ria karena anak TK cukup paham dengan hal seperti itu. Siapa yang harus di salahkan? Oke ada lagi kisah beda tipis pada anak SMP.

Diangkot ketika saya pulang dari kampus, keadaan angkot cuma berisi kan 6 orang berserta saya dan pak supir. Di pojok bangku panjang masing-masing nya terdapat anak SMP yang saya taksir masih duduk di bangku kelas7. Oke begini pembicaraan mereka.
(Dua siswi di ujung dalem angkot)
A : kemaren lo ketemuan sama si Z? Dimana?
B : di tanah kosong A. Kebetulan bareng baliknya.
A : ditanah kosong? Ciuman dong lo? Udah berapa kali lo ciuman? (Bertanya dengan suara lantang)
B : (malu-malu sambil ketawa-ketawa)
A : hahahaha dimana aja lo ciuman?
B : 1. Di tanah kosong, 2. Di taman, 3. Di tanah kosong, 4. Di deket sekolah, 5. Di taman, 6. Di tanah kosong (menjawab dengan bangga. Mana sikap malu-malu nya tadi?)
A : oh berarti lo keseringan di tanah kosong ya? Kemaren gue pas masih pacaran sama si Y gue setiap hari ciuman di deket sekolah hahaha.
B : iya? Wah enak dong?
A : iya lah. Menurut lo sendiri gmn? Enak gak?
B : awalnya gue geli sih tapi lama-lama enak hahaha.
A : hahaha iyaa gue juga dulh begitu. Tadi yaa pas jam pak F kan gak ada tuh nah gue ke kelas sebelah kelas 7-3, nah ada si C (siswi lain disekolahnya) lagi duduk di bangku depan. Nah lo kan tau bangku depan itu udah rusak udah goyang2 nah si C goyang2in iti bangku sampe cengengsan sendiri gue duduk di depan dia gue majuin aja badan gue ke dia eh dia ketakutan sendiri hahahaha.
B : emang dia cengengesan kenapa?
A : biasa mikir jorok. Kiri bang!! (Turun lah mereka tinggal saya dan 2 orang siswi SMP lainnya di ujung bangku deket pak supir)
Q : (ketawa) ih ngomonginya
P : (senyum-senyum)
Saya yang di mendengarnga cuma bisa risih nengok-nengok ke arah mereka, mau negor kan enggak enak.

Ya seperti itu lah gambaran peserta didik sekarang. Sangat mempriharinkan! Kalau sudah begini apa yang harus di perbuat para pendidik dan orang tua?

15 komentar:

rica mengatakan...

bermanfaat sekali isi blognya, tampilannya blognya juga soft dan tidak merusak mata :)

Unknown mengatakan...

Miris ya melihat pergaulan anak sekarang

amalia ghaisani putri mengatakan...

Sedih ya liatnya, pergaulan anak jaman sekarang banyak yang memprihatinkan, yang membanggakan justru kurang di ekspos jadi mereka mengguguhi model yang negatif deh :(

Anonim mengatakan...

Setuju banget.. Miris melihatnya. Kontrol dari orang tua dalam penggunaan media informasipun jadi suatu kewajiban yang tidak boleh luput

Unknown mengatakan...

Artikelnya menarik dengan mengikutsertakan contoh kasus yang terjadi di sekitar kita namun ada baiknya diberikan solusi bagaimana caranya menekan bahkan menghapuskan budaya yang salah ini yang telah terjadi di sekitar kita, tapi overall artikel nya sangat bagus serta mendidik.

Unknown mengatakan...

Miris sekali anak kecil skrng banyak yg udh pegang gadget tab laptop, kebanyakan di salah gunakan orngtua nya bilang buat maen game doang palong padahal gatau apa yg di buka di gadget nya haduh

Dany Fendika mengatakan...

Dampak dari kemajuan teknologi juga inii

nopnop ^-^ mengatakan...

Jaman edan. Tergantung didikan orang tua dan lingkungan sekitar. Klo anak didik dgn baik insyaallah akan membuat dampak yg baik dri kemajuan teknologi :) infonya bagus :)

Unknown mengatakan...

Iya bener banget! sekarang aja udh banyak post mengenai anak SD yang sudah terlihat "NAKAL" sudah mengerti juga apa itu seksual sehingga disalahartikan dan akhirnya terjadi tindak seksual dibawah umur. Sungguh prihatin!

Unknown mengatakan...

Buat orang tua jangan lengah dan jangan sampe tidak memberi perhatian yg lebih buat anaknya.. Pembelajaran buat orang tua dan calon orang tua

Unknown mengatakan...

orang tua juga berperan penting, karena orang tua adalah madrasah pertama kali anak

Unknown mengatakan...

untuk orang tua wajib baca nih..

jana salsabila mengatakan...

semoga masih ada yang peduli nih, yang nemu kasus kyk diatas, buat negur orang2 yang ditemuin dijalan.

Unknown mengatakan...

Membuka mata banget sama kenyataan yang ada. Setuju banget sex education harus diajarkan dengan benar, jadi anak2 ngga mencari tau sendiri dan jadi salah arah. Coba selain prihatin tawarkan juga solusi yang bisa diaplikasikan untuk para orang tua kedepannya.

After all, good posting :)

wulansetya mengatakan...

astagaanak-anak jaman sekarang canggih banget sih,yang kayak gitu aja mereka udah ngerti :( miris banget liatnya. kurang perhatan dari orang tua dan lingkungan yang gak sehat bisa jadi penyebabnya

seharusnya orang tua lebih aware lagi terhadap perilaku anaknya dan lingkungan bermainnya serta awasi penggunaan internet dirumah.

oh iya untuk menghindari anak mencari tahu tentang hal-hal mengenai sex melalui internet, akan lebih baik orang tua yang menjelaskan hal-hal tersebut kepada anak.

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar

 
Bunga Pendidikan